Upaya memerangi serangkaian perubahan setiap menit (penuaan), bisa dilakukan dari dalam seperti mengatur pola makan yang sehat serta berolahraga yang teratur. Itulah sekilas penjelasan Edwin Djuanda, Jakarta Skin Center beberapa waktu lalu pada seminar kesehatan di rumah sakit Santo Antonius.
Cara hidup yang tidak sehat seperti jarang atau tidak pernah olah raga, makan makanan yang berlemak, kurang makan serat, kurang istirahat, stress yang tinggi, dan masih banyak lagi gaya hidup yang sering dijumpai di kota besar. Lalu, oxidasi bentuknya seperti asap rokok, asap kendaraan bermotor, zat-zat pengawet, dan bahan-bahan kimia yang selalu ada di sekeliling kita.
’’Penyebab inti yang tidak kita sadari yaitu kekurangan hormon,” tambahnya. Lain halnya di pedesaan, masyarakat beranggapan, setiap harinya telah rutin berolahraga. Seperti pergi berkebun atau yang lainnya. Walau tidak dengan gerakan yang khusus. “Sudah olahraga setiap hari ke kebun untuk mencangkul, soalnya pagi-pagi sekitar pukul 06.30 sudah turun ke ladang untuk beraktivitas,”ucap seorang warga Suparman, di Desa Kapur. “Sayur pun tinggal nyari, jadi tak perlu beli, yang alami lebih menyehatkan,” tambahnya.
Selain itu, semakin menuanya seseorang, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efektif. Menjadi kurang dapat membedakan sel diri sendiri dengan yang bukan.
Dari itulah, Suparman berharap, walau tidak sempat berolahraga dengan gerakan yang khusus, serta hanya makan makanan yang seadanya, keadannya akan tetap sehat. “Yah, sehat dari dalamlah, karena saya pun kan tak merokok, karena kalau dari luar, kulit saya pun sudah hitam legam begini, tak apalah walau dikatakan menua, yang penting sehat,”pungkasnya sambil tersenyum.
Cara hidup yang tidak sehat seperti jarang atau tidak pernah olah raga, makan makanan yang berlemak, kurang makan serat, kurang istirahat, stress yang tinggi, dan masih banyak lagi gaya hidup yang sering dijumpai di kota besar. Lalu, oxidasi bentuknya seperti asap rokok, asap kendaraan bermotor, zat-zat pengawet, dan bahan-bahan kimia yang selalu ada di sekeliling kita.
’’Penyebab inti yang tidak kita sadari yaitu kekurangan hormon,” tambahnya. Lain halnya di pedesaan, masyarakat beranggapan, setiap harinya telah rutin berolahraga. Seperti pergi berkebun atau yang lainnya. Walau tidak dengan gerakan yang khusus. “Sudah olahraga setiap hari ke kebun untuk mencangkul, soalnya pagi-pagi sekitar pukul 06.30 sudah turun ke ladang untuk beraktivitas,”ucap seorang warga Suparman, di Desa Kapur. “Sayur pun tinggal nyari, jadi tak perlu beli, yang alami lebih menyehatkan,” tambahnya.
Selain itu, semakin menuanya seseorang, sistem kekebalan tubuh menjadi kurang efektif. Menjadi kurang dapat membedakan sel diri sendiri dengan yang bukan.
Dari itulah, Suparman berharap, walau tidak sempat berolahraga dengan gerakan yang khusus, serta hanya makan makanan yang seadanya, keadannya akan tetap sehat. “Yah, sehat dari dalamlah, karena saya pun kan tak merokok, karena kalau dari luar, kulit saya pun sudah hitam legam begini, tak apalah walau dikatakan menua, yang penting sehat,”pungkasnya sambil tersenyum.
By : Ndin J
0 komentar:
Posting Komentar