| D |
ibanding dengan Jepang atau negara-negara di Eropa, konsumsi madu di Indonesia jauh lebih rendah.
{jpg*6}Menurut Prof Dr Ir Ali Khomsan dan Prof Dr Ir Faisal Anwar dalam bukunya "Sehat Itu Mudah - Wujudkan Hidup Sehat dengan Makanan Tepat" terbitan Hikmah, konsumsi madu orang Indonesia selama setahun rata-rata hanya mencapai 20 gram. Jumlah ini sangat minim bila dibanding konsumsi madu orang Jerman dan Swiss yang mencapai 800-1400 gram setahun.
Madu mengandung kalori lebih rendah bila dibanding gula pasir. Bahkan secara alami madu mengandung senyawa antibakteri bernama lysozine yang mampu sembuhkan luka. Untuk energi pagi hari, madu mengandung 41% fruktosa dan 35% glukosa yang dengan mudah diserap usus sehingga menghasilkan energi lebih cepat. Glukosa juga dibutuhkan otot jantung tetap kuat.
Meski kandungan kalsium dan magnesium dalam madu tak sebanyak seperti susu, tapi madu ikut mencegah pengeroposan tulang.
{jpg*6}Menurut Prof Dr Ir Ali Khomsan dan Prof Dr Ir Faisal Anwar dalam bukunya "Sehat Itu Mudah - Wujudkan Hidup Sehat dengan Makanan Tepat" terbitan Hikmah, konsumsi madu orang Indonesia selama setahun rata-rata hanya mencapai 20 gram. Jumlah ini sangat minim bila dibanding konsumsi madu orang Jerman dan Swiss yang mencapai 800-1400 gram setahun.
Madu mengandung kalori lebih rendah bila dibanding gula pasir. Bahkan secara alami madu mengandung senyawa antibakteri bernama lysozine yang mampu sembuhkan luka. Untuk energi pagi hari, madu mengandung 41% fruktosa dan 35% glukosa yang dengan mudah diserap usus sehingga menghasilkan energi lebih cepat. Glukosa juga dibutuhkan otot jantung tetap kuat.
Meski kandungan kalsium dan magnesium dalam madu tak sebanyak seperti susu, tapi madu ikut mencegah pengeroposan tulang.
0 komentar:
Posting Komentar